Sunday, May 28, 2006

Tanggapanku


Aku, Lelaki ..

Kelu lidahku, tak sanggupku mengatakannya...
Otakku terasa membeku, tak lagi mampu tuk berpikirTuk menyatakan segalanya untukmu
Aku bukan lelaki romantis, yang bisa menyatakan perasaan hatinya dengan terbuka
Aku bukan lelaki yang pintar merayu, yang biasa merangkai kata-kata indah
Aku bukan lelaki yang dapat membuat engkau merasa melayang di awang-awang
Aku bukan lelaki yang bisa memberikan segala kebutuhan hidupmu

Tapi, aku adalah lelaki yang akan menyayangimu, sampai jiwa meninggalkan raga
Dan aku adalah lelaki yang akan berusaha melindungimu dari segala kebusukan dunia
Dan aku adalah lelaki yang akan berusaha membahagiakanmu dalam usia hidupmu
Dan aku adalah lelaki yang akan mencintaimu dengan segala yang aku miliki


Disadur dari My Art Things, buah tulisan sahabatku Choenhwie



Tidak semua lelaki memiliki jiwa romantis
Dan tidak semua perempuan merindukan jiwa yang romantis

Tidak perlulah menjadi seseorang yang romantis, jika kau tak mampu
Jadilah dirimu sendiri....
Karena hanya dengan cara itu,
Engkau telah menyatakan "dirimu" sesungguhnya

Perempuan itu tidak cuma mengerti, tetapi menerima
Karena cinta berarti menerima apa adanya...
Bukan hanya bertoleransi terhadap dirimu
Dia menerima segala kelebihan dan kekurangan yang kau miliki

Hai engkau lelaki....
Perempuan tau engkau mahluk yang egois.....
Tetapi Dia tau, Engkau mencintai dan melindungi dirinya
Dengan cara yang mungkin tak dipahaminya

Perempuan juga mencintai dirimu dengan caranya sendiri
Cara yang mungkin juga tak dapat kaupahami.

Jadi biarkanlah Cinta itu menerima perbedaan....
Karena perbedaan memberikan warna dalam bercinta

Tuesday, May 23, 2006

Bukan yang Terakhir


Peristiwa yang aku alami baru-baru ini, membuat aku teringat pada satu lagu dari dongeng anak-anak, yang biasa aku dengarkan dari kaset dongeng anak-anak berjudul "Jenderal Kancil". Kaset ini diproduksi oleh Sanggar Sangrilla, kira-kira tahun 80-an dengan pemeran utamanya Adi Bing Slamet. Detail ceritanya aku tidak ingat dengan pasti, tapi ada satu lagunya yang sampai saat ini kadang suka aku dendangkan tanpa sadar. Seperti ini cuplikannya:
Aneh Sekali, Lucu Sekali, Hai Kura-Kura, Jalanmu Lambat-Jalanmu Lambat, tapi Kau Menang

Kenapa aku begitu terkesan dengan lagu ini? Aku punya alasan untuk itu. Sebetulnya lagu ini didendangkan pada saat perlombaan adu kecepatan antara jenderal kancil dan kura-kura. Pertandingan ini dimenangkan oleh sang Kura-kura. Mendengar ini tentulah kita akan merasa aneh, karena seharusnya Jenderal Kancil pastilah lebih lincah dibandingkan Kura-kura yang berjalan lambat, tetapi mengapa dalam pertandingan ini, sang kura-kura bisa menang? Inilah bagian menarik dari cerita ini....kura-kura ini memiliki sekelompok teman yang membantunya, mereka berbaris dari garis start sampai dengan garis finish, setiap kali jenderal kancil bertanya posisi keberadaan kura-kura, maka kura-kura yang memiliki posisi di depan jenderal kancil akan menjawab "Aku disini, aku selalu berada di depanmu!"

Aku yakin cerita ini memiliki dua sisi, artinya orang bisa menafsirkannya sebagai licik/curang, karena kura-kura bertanding tidak sendirin tetapi bersama teman-temannya sedangkani sang jenderal kancil sendirian. Tetapi aku lebih menyukai sisi lainya, yaitu kura-kura ini "SMART", mengapa? karena dia sudah tau kalau dia tidak akan menang maka dia memikirkan sebuah strategi untuk mengalahkan sang jenderal kancil dan dia memilih bekerja sama (team work) dengan teman-temannya. Jadi kemenangan kura-kura ini, karena dia smart dan dia bekerja dalam team.

Hari jumat minggu yang lalu, aku menerima dua buah sertifikat dari panitai kompetisi pelayanan yang aku ikut beberapa waktu yang lalu. Salah satu sertifikat itu mengucapkan selamat atas partisipasi aku sebagai duta dari perusahaan tempat aku bekerja dan yang lainnya adalah hasil individual assesment. Aku sempat takjub saat menerimanya, karena ternyata aku meperoleh score yang cukup baik, dan bukan yang terakhir dari segi pencapaian nilai secara individu. Padahal aku sudah sempat khawatir hasil penilaianku kurang baik, sehingga mempengaruhi penilaian team kami. Kenapa aku khawatir, sebab aku adalah orang terakhir yang dipanggil untuk turut serta dalam kompetisi itu. Dimana orang lain sudah berlari sepanjang 5 km didepan, sementara aku belum memulai apa-apa.

Prestasi yang bisa aku raih, bukan semata-mata hasil usahaku sendiri, tetapi karena teman-teman juga memberikan dukungan yang sangat besar pada saat aku mengejar ketinggalan '5 km"ku. Proses transfer ilmu ter-instant yang pernah aku jalani, tapi benar-benar mengena. Aku memang bukan sang kura-kura yang akhirnya memenangkan pertandingan itu, aku yang tertinggal meskipun bukan jadi yang terdepan tetapi aku juga bukan yang terakhir.

Thanks all My Friends, without you, I can not reach all of this.

Tuesday, May 16, 2006

Bersyukur & Berterima kasih


Malam ini, aku duduk didepan komputer sambil menelusuri sebagian dari perjalanan hidupku melalui foto-foto yang sudah ku download ke dalam komputer. Tanpa terasa 15 tahun telah terjalin persahabatan antara aku dan Francis, seorang teman baikku yang sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Banyak peristiwa dalam hidup kami berdua yang sudah tidak dapat kami bagi dan rasakan secara bersamaan, kami menjalani kehidupan kami masing-masing di tempat yang jauh satu sama lain. Kadang kami berdua merindukan masa-masa dimana kami dapat berbagi banyak hal. Tetapi kehidupan berbicara lain...dan itulah yang terjadi pada kami.

Meskipun kami tidak berdekatan, entah mengapa hati ini tetap selalu terasa dekat....ada perasaan sayang yang tetap hidup walaupun jarak dan waktu telah memisahkan kami berdua. Untuknya kami senantiasa bersyukur dan berterima kasih atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kami.

Belum genap aku merenungi apa yang telah terjadi dalam perjalanan persahabatan kami, tiba-tiba penyiar di radio kesayanganku, pamit untuk undur diri. Raymond Levy yang selalu ceria dengan suara empuknya...tiba-tiba berganti dengan seseorang yang serius, dari suaranya aku mendengar bagaimana dia berusaha untuk menahan emosi dan tangisnya.

Ada banyak hal yang diungkapan olehnya......bagaimana dia bersyukur dan berterima kasih untuk keluarga yang ada disisinya, bukan keluarga yang memiliki materi berlebih tetapi keluarga yang dapat memberikan iman yang terguh. Untuk orang-orang disekelilingnya yang boleh dia temui didalam perjalanan hidupnya dan untuk semua peristiwa yang boleh dia alami di dalam hidupnya. Aku menangkap banyak peristiwa senang maupun sedih yang dialamninya, diantaranya dikarunia seorang anak yang bernama Christopher, seorang istri yang sangat dicintainya, namun tak dapat menemaninya untuk mendidik dan membesarkan buah cinta kasih mereka, karena Tuhan telah memanggilnya. Sebuah ungkapan syukur dan terima kasih terlontar dari mulutnya sebagai pernyataan Imannya kepada Tuhan.

Aku sungguh terharu dibuatnya........suatu kebetulan yang tidak direncanakan....pada saat aku merenungi perjalanan hidupku, aku seolah diingatkan melalui ungkapan syukur dan terima kasih yang dinyatakan oleh Raymond Levy.......

Hingga akhirnya aku kembali berkata dalam hati...bahwa aku sungguh-sungguh bersyukur dan berterima kasih untuk semuanya yang boleh terjadi dalam hdiup ini.

Sunday, May 14, 2006

Kisah 2 bulan


Seorang sahabatku meninggalkan pesan di Blog ini....inti pertanyaannya adalah kemana saja diriku, kenapa Blog ini tidak ter-update? Sahabatku itu berpikir bahwa aku menangisi kepergian Ibunda sahabatku yang lainnya.

Sebetulnya bukan itu alasan yang ada dibalik...mengapa akhir-akhir ini aku jarang meng-update Blog-ku ini. Seperti yang aku tulis pada posting sebelumnya....aku punya banyak hal yang ingin aku ceritakan....tapi saat ini aku memilih untuk menuliskan kehilangan yang dirasakan oleh sahabat baikku, dan aku memutuskan untuk mengabaikan ceritaku yang lainnya.

Selanjutnya ternyata hari-hariku sangat melelahkan sehingga aku selalu pulang ke rumah dalam kondisi kelelahan.....yah kelelahan fisik maupun pisikis......sebetulnya ini sangatlah berhubungan dengan keputusan yang kuambil dari Dilema yang aku alami 2 bulan yang lalu.


Dua Bulan yang Lalu
Saat itu aku dihadapkan pada sebuah dilema...dan keputusan yang kuambil adalah menunjukkan integritasku terhadap perusahaan. Aku tau bahwa ada sebagian orang yang mendukung dan sebagian tidak. Sehingga keputusan ini memberikan dampak yang berbeda terhadap hidupku.

Bagi yang mendukung....mereka sangat menghargai pengorbanan dan kerja keras yang kulakukan, tetapi bagi yang tidak.....mereka menyalahkan keputusan yang kuambil dan memusuhi diriku...hingga saat ini.


Kisah ini berawal dari ketika perusahaanku memilih diriku sebagai salah satu calon kandidat untuk menjadi duta perusahaan dalam sebuah kompetisi pelayanan bertaraf nasional. Namun ketika babak kualifikasi sudah mencapai tingkat akhir ternyata aku tidak berhasil menjadi salah satu dari duta perusahaan yang akan dikirim berlaga dalam kompetisi pelayanan tersebut.

Aku menerima keputusan tersebut dengan besar hati dan merasa bahwa ini sebagai satu petunjuk yang meluruskan jalanku untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang sejak lama sudah aku tunggu-tunggu. Akan tetapi kembali The Source seolah-olah sedang menguji diriku, karena sehari sebelum keberangkatanku ke Rumah Ret-Ret di daerah Sindaglaya, Cipanas...tiba-tiba Offical yang di tunjuk perusahaan sebagai penanggung jawab duta-duta perusahaan yang akan dikirim berlaga dalam kompetisi pelayanan ini menghubungi diriku dan meminta kesediaanku untuk menggantikan salah satu duta perusahaan yang sebelumnya sudah mereka pilih tetapi ternyata pilihan mereka kurang tepat, sehingga mereka membutuhkan diriku untuk menggantikan posisi tersebut.

Dalam sekejap seluruh kebingungan melanda diriku.......dan akhirnya aku mencoba untuk menghubungi orang-orang yang kupercaya dapat memberikan masukan yang sangat berguna bagi diriku. (baca posting Dilema )

Singkat cerita akhirnya aku menjalani hari-hariku sebagai duta perusahaan dalam suatu pelatihan yang sangat melelahkan, karena aku harus mengejar ketinggalanku.....aku menggambarkannya seperti orang berlari, duta-duta yang lain telah berlari 5 km didepan sementara aku belum memulai, dimana mereka akan terus berlari dan aku harus bisa nyamai apa yang telah mereka capai. Aku sempat dilanda keputusasaan karena tuntutan dan tekanan yang aku rasakan saat itu. Untungnya duta-duta lainnya memberikan support yang sangat besar untuk kemajuan diriku, sehingga semua kelelahan akan tekanan tersebut perlahan-lahan dapat terkikis dan aku mulai dapat relax dan enjoy dengan tanggung jawab yang ada dibahuku sebagai seorang duta perusahaan.

Namun secara jujur kami semua, baik duta-duta perusahan maupun para official mengalami tekanan yang sangat besar, karena kami tidak hanya harus memperjuangkan nama baik perusahaan tetapi juga kami masih harus memikirkan pekerjaan kami yang tertunda di tempat dimana kami masing-masing bertugas. Sebetulnya kami memerlukan banyak dukungan, baik dari management perusahaan maupun dari rekan kerja kami, sayangnya tidak semua dari kami dapat memperoleh hal itu.

Awal bulan April 2006, kompetisi pelayanan ini dimulai, dan kami semua mulai berlaga, sayangnya kami tidak berhasil melewati babak penyisihan sehingga tidak bisa masuk ke babak semifinal yang memberikan kemungkinan kepada kami untuk masuk final dan merebut salah satu posisi bergengsi disana. Kami kemudaian melakukan review atas kegagalan yang kami hadapi sebagai bekal untuk kami melakukan perbaikan di masa mendatang.

Aku sungguh merasa beruntung karena aku bisa jadi bagian didalamnya, menambah wawasan baik secara pengalaman, pengetahuan maupun persahabatan, dan itu sangat berarti dan memberi kesan mendalam di hati kami semua duta-duta perusahaan dalam kompetisi ini.

Akhir dari semua kompetisi ini adalah kami kembail pada kehidupan dan rutinitas kami masing-masaing di tempat dimana kami bertugas. Sambutan hangat aku rasakan dari bossku dan rekan-rekan kerja yang mendukungku pada saat aku kembali bertugas, tetapi suasana permusuhan pun aku rasakan dari rekan-rekanku yang tidak mendukung. Mereka memberikan tekanan yang sangat besar secara pisikis, disaat aku sendiri harus mengejar semua pekerjaan yang sempat terpending selama ini. Hal Inilah yang membuat aku selalu pulang dalam kelelahan fisik dan pisikis.....

Yang aku sadari dari semua ini, bahwa hidup tidak bisa berjalan selalu sesuai dengan keinginan diri kita sendiri....kalau boleh memilih tentu kita tidak ingin menjalani kehidupan yang tidak menyenangkan atau berada dalam kondisi yang tidak mengenakkan, namun pada kenyataannya kita semua pasti dihadapkan dalam hal ini.

Kisah 2 bulan terakhir dalam hidupku ini memberikan banyak arti......
Setiap keputusan memberikan konsekuensi yang berbeda dan kita harus siap dengan semua konsekuensi yang ada.
 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez