Thursday, September 28, 2006

Pernikahan Sahabatku


Hari Sabtu, 23 September 2006, pukul 11.00 WIB, bertempat di Gereja Bunda Hati kudus - Kemakmuran. Seorang Sahabatku menjalani prosesi upacara sakramen pernikahannya. Aku tidak ingat dengan pasti berapa jauh kapal yang di nakodahinya sudah berlayar mencari pelabuhan, tempat dia menambatkan kapal Kasihnya. Tapi aku tahu dengan pasti bahwa dia memiliki kasih yang besar pada seorang perempuan yang sebelumnya berstatus pacar dan sekarang berstatus istri untuknya.

Aku tidak pernah mengenal kekasih hatinya yang bernama Christine ini, yang aku tahu bahwa sahabatku dapat menerima semua kelebihan, kekurangan dan masa lalu dari diri wanita ini. Begitu pula sebaliknya, menurut cerita sahabatku Christine juga melakukan hal yang sama atas dirinya.

Sebutlah sahabatku ini Richard, aku mengenalya kurang lebih 2 tahun yang lalu, saat aku masih terus berjuang untuk bangkit dari keterpurukan aku. Aku juga tidak pernah memahami rencana The Source dalam hidupku untuk mempertemukan aku dengan Richard. Awalnya sungguh sepele, Richard melihat profilku di halaman friendster seorang sahabatku dan dia minta untuk dikenalkan dengan aku, entah bagian mana dari profil itu yang membuat dia tertarik untuk berkenalan denganku.

Perkenalan kami cuma lewat telepon, dan persahabatan kami pun terjalin lewat kawat telepon, kami suka bertukar cerita tentang pengalaman pahit dan senang dalam hidup kami masing-masing. Entah mengapa Richard sering berkata, bahwa aku tidak sepenuhnya bisa mengungkapkan isi hatiku dan ada benteng tinggi yang membatasi aku dengan dunia luar yang harus di bongkar. Yang aku kagumi dari Richard adalah kegigihannya untuk terus memeberikan dukungan pada diriiku agar bisa keluar dari 'lingkaran' yang membelengu aku.

Dua tahun kami bersahabat hanya melalui kawat telepon, tidak pernah kami bertemu satu sama lain, setiap kali berjanjian untuk ketemu pastilah batal. Aku hanya mengenal rupa Richard lewat Friendster, begitu juga Richard terhadap aku.

Hingga akhirnya beberapa bulan yang lalu, moment yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Di suatu siang yang sangat cerah, Richard berteleponan dengan aku dan secara sepontan kami berdua berjanji untuk makan siang. Jadilah kedua sahabat ini bertemu di restoran untuk makan siang. 2 tahun hanya 2 kali tatap muka, pertama makan siang, kedua beberapa minggu yang lalu saat dia melepas kepergianku mengikuti WEC dan pada pernikahannya sabtu kemarin. Itu merupakan pertemuan kami yang ke-3 kalinya dan yang pertama dengan istrinya.

Richard adalah seorang sahabat yang sangat berarti dalam hidupku. Petemuan kami pastilah bukan sebuah kebetulan, tetapi adalah rencana besar The Source.

Ada potongan bacaan injil yang sangat menarik dalam pernikahan Richard dan Christine ini, yang bunyinya sebagai berikut: Janganlah Kuatir Akan Hari Esok... Bacaan injil yang sungguh-sungguh tidak umum digunakan dalam pernikahan tapi sangat menggambarkan Richard yang aku kenal selama ini. Sabtu kemarin merupakan awal langkah baru bagi Richard dan Christine, dan Richard tidak pernah kuatir akan hari esok, karena Richard yang kukenal selalu berkata bahwa Tuhan selalu melindungiku di setiap langkahku, hari ini dan seterusnya.

Tersusun kata untukmu sahabatku, Richard n Christine, Congratulation for Your Wedding! Biarlah kekhawatiran tidaklah pernah hinggap di hati kalian dan di hati setiap orang percaya. Dan biaralah semuanya semakin di teguhkan bahwa The Source selalu menyertai kita di setiap tarikan nafas kita hingga akhir jaman.

Seperti yang kau pesan padaku hari ini, aku boleh menelepon dan sharing denganmu jikalau aku membutuhkanmu. Sepotong kata terakhir yang kau ucapkan jauh lebih bermakna lagi, bahwa kau menunggu aku mengikuti jejakmu, aku tau bahwa ucapanmu teriring doa agar aku dapat mencapai kebahagiaanku sendiri.

Tuesday, September 12, 2006

Sebuah Jawaban untuk DILEMA


Posting ini adalah lanjutan dari postingku beberapa bulan yang lalu, sebuah posting dengan judul DILEMA. Posting ini merupakan jawaban dari keputusan yang kuambil diatas DILEMA yang telah kulalui beberapa waktu yang lalu.

Hari minggu yang lalu, aku baru pulang dari sebuah kegiatan Youth yang sangat luar biasa, sulit bagiku untuk melukiskan bagaimana berarti dan berkesannya kegiatan itu buat diriku secara pribadi.....Kegiatan Youth yang semestinya sudah aku jalani 6 bulan yang lalu, tapi karena DILEMA yang saat itu terjadi, dan tidak bisa aku hindari, membuat aku harus mengambil keputsan diatas DILEMA yang ada. Dan keputusan akhir yang diambil waktu itu adalah aku harus merelakan kehilangan moment untuk mengikuti kegiatan ini. Tapi Tuhan sungguh Adil karena pada setelah melalui banyak hal, akhir minggu ini pada akhirnya aku punya kesempatan untuk mengejar ketingalanku.

Rasanya kejadian pengambilan keputusan diatas DILEMA yang ada itu, masih sangat erat terbayang dibenakku. Rasanya kejadian itu baru saja terjadi. Yang pada kenyataanya hal itu sudah berlalu selama 6 bulan (1/2 tahun), kalau kita hitung dengan persamaan jumlah minggu, berarti sudah berjumlah 24 minggu atau 168 hari atau 4.032 jam atau 241.920 menit atau 14.515.200 detik. Wow...banyak sekali deretan angak-angka tersebut.

Meskipun jumlah deretan angka itu sungguh menakjubkan, tapi buat aku deretan angka itu jadi memiliki arti tersendiri. Selama deretan angka itu bergerak, telah berulang kali juga aku mencoba mengejar ketinggalanku atas hasil akhir dari keputusan yang kuambil diatas DILEMA itu, tapi anehnya setiap kali aku mencoba, selalu saja ada halangan yang membuatku tidak dapat mengikuti kegiatan ini untuk mengejar ketinggalanku.

Ada perasaan yang sangat kuat dihatiku pada saat aku memperoleh jadwal Kegiatan Youth kali ini yang rencananya akan diadakan pada awal bulan September 2006, tepat sehari sesudah aku merayakan hari jadiku. Aku merasa waktunya sangat tepat untuk memulai suatu langkah yang baru. Ada perasaan cemas sekaligus deg-degan selama menunggu waktu kegiatan ini tiba. Aku takut kehilangan lagi kesempatan mengikuti kegiatan ini untuk yang kesekian kalinya. Lelah rasanya mengejar ketinggalanku, sudah banyak energi yang terbuang untuk berusah mengejar setiap jadwal kegiatan yang ada, supaya benar-benar bisa menjawab DILEMA-ku dulu.

Akhirnya Jawaban itu lahir pada waktunya, dengan tidak adanya halangan untuk mengikuti Kegiatan Youth ini. Aku berhasil melalui masa-masa penantian ini dan aku tau ini bukan karena diriku semata, tapi lebih karena KuasaNya yang berkenan menjadikan hal ini boleh terjadi dalam hidupku.

Aku merasa segala sesuatunya terjadi secara tepat. Semuanya Indah pada waktunya sesuai dengan rencanaNYA. The Source....Engkau sungguh memahami pergulatan batinku,jeritan hatiku,dan perjuanganku untuk menaklukan seluruh 'alasan-alasan' yang bisa timbul untuk mencari pembenaran diri atas semuanya. Terjawablah sudah DILEMA-ku.
 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez