Saturday, March 25, 2006

Dilema


Hari ini...aku harus menjalani pilihan yang aku ambil atas dilema yang kuhadapi kemarin. Sebuah dilema yang memberikan beban besar kepada diriku pribadi secara keseluruhan. Dilema ini memberikan aku dua pilihan yang sangat jauh berbeda. Yang satunya mengarah pada kedekatan diriku kepada The Source sementara yang lainnya berkaitan dengan pekerjaanku. Untuk mengambil keputusan ini, berbagai hal aku jadikan faktor pertimbangan, bukan hanya menyangkut diriku sendiri tapi juga menyangkut orang banyak.

Pada proses pengambilan keputusan ini, aku mencoba menenangkan diriku dengan berdoa pada The Source agar diberikan ketenangan dalam jiwaku, sehingga aku dapat berpikir dengan jernih. Langkah selanjutnya aku hubungi sahabat terbaik setiap anak perempuan, dimana di belahan bumi barat dikenal dengan panggil sister. Aku mencoba mencurahkan kebimbanganku dan dia mendengarkan kemudian memberikan pandangannya, dia juga mengatakan "bola itu saat ini ada ditanganmu, jadi kamu yang harus memilih dan mengambil keputusan!" Aku juga menghubungi temanku yang kebetulan team doa dalam program pendekatan diri kepada The Source, kuceritakan kondisiku sebenarnya kepadanya...ia memberikan sebuah jawaban yang tidak kuduga, dia berkata "mungkin The Source hanya ingin mengatakan bahwa belum waktumu untuk berada disana." Aku sungguh tidak menyangka, dia akan berkata demikian dalam menyikapi kondisiku. Buatku kata-kata yang diucapkannya sunggulah bijak Orang terakhir yang aku ajak bertukar pikiran adalah bossku, dan sama halnya dengan sebelumnya, dia juga mengembalikan keputusan itu kepadaku.

Dilema itu akan terus menjadi dilema, jika aku tidak mengambil keputusan.
Akhirnya aku mengambil keputusan untuk berjalan ke arah pekerjaanku. Bukan menomer duakan The Source tetapi pada prinsipnya bekerja juga merupakan ibadah, pelayanan kepada sesama. Apabila sesama saat ini sedang membutuhkan, bukankah kita harus membantu???

Aku mencoba menjalani pilihan ini dengan sepenuh hati, walaupun yang kutemui sungguh diluar perkiraan....satu hal yang dapat kukatakan dari semua kondisi yang ada adalah aku tertekan...Kenapa? karena begitu besar tuntutan yang aku harus hadapi sebagai konsekuensi dari kondisi yang ada. Aku berusaha untuk tetap tenang dan mengendalikan diri, tapi pada saat itu pula seseorang memberikan tekanan yang lainnya...hari ini bertubi-tubi tekanan harus kuterima sehingga aku merasa sangat lelah, disamping rasa bersalahku karena aku tidak memilih berjalan kepada The Source.

Aku menceritakan hal ini pada seorang temanku, jawaban dia sungguh menenangkan jiwaku...intinya adalah Tuhan tidak tidur, Dia tahu situasi kita. Beban kita...selama kita masih ingat Dia. Tuhanlah yang selalu menyertai kita dalam bekerja. Tuhan melihat hati kita. Sebuah pandangan yang memberikan ketenangan besar bagi aku yang menjalaninya, sehingga aku mengerti dengan pasti bahwa keputusan yang kuambil dari dilema yang ada, berada dalam rencana Tuhan.

0 comments:

 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez