Wednesday, March 22, 2006

LOVE


Because there is no END in Love

Malam ini baru saja aku selesai menonton satu film India yang ditayangkan di salah satu TV swasta. Jangan memandang sebelah mata dari mana asal sebuah film, sama halnya dengan tontonan yang aku sebutkan tadi. Biasanya orang kalau sudah mendengar film India, lalu punya pikiran negatif. Aku ingat Ibuku pernah becerita waktu di masa-masa dia sekolah, salah seorang pengajarnya pernah berkata, "jangan nonton film india!" Dia berkata demikian karena dianggap membuang-buang waktu dengan meluangkan waktu selama +/- 3 jam.

Awalnya hal ini juga cukup merasuki pikiranku, sehingga aku juga memiliki rasa anti pati terhadap film-film india itu, apalagi kalau kulihat jaman dulu film-film India ini cuma berisi perebutan kekuasaan, harta, dendam...pokoknya persis dengan sinetron-sinetron yang beredar di Indonesia saat ini. Namun dengan berkembangnya jaman, film-film India ini juga berkembang dan ceritanya jadi lebih beragam, sebutlah salah satu debut terbesar film Bollywood ini Kuch Kuch Hota Hai....film ini mengubah paradigma banyak orang terhadap film India. Aku juga jadi penasaran dibuatnya dan ini memberikan dampak yang berbeda terhadap pandanganku akan film-film india itu....sejujurnya semenjak itu aku tidak punya rasa anti pati...walaupun aku bukan penggemar film India tapi kerap kali aku menonton film India secara selektif dan menemukan banyak hal yang bisa aku jadikan pelajaran yang sangat berharga dari dalamnya.

Film India yang baru aku tonton hari ini memberikan ending Quote yang aku tampilkan dibagian awal posting ini.....film ini bercerita tentang sepasang orang tua yang telah memasuki masa pensiun dan meminta kepada keempat anak laki-lakinya untuk menentukan dengan siapa mereka dapat tinggal untuk menjalani hari-hari tuanya. Keempat anak mereka berpikir bahwa orangtua mereka memanggil mereka untuk membagikan harta warisan, tetapi yang mereka temukan justru permintaan untuk tinggal bersama salah satu diantara mereka, dan mereka keberatan. Akhirnya setelah keempat anak dan menantu itu berembuk, mereka memilih untuk memisahkan keduanya, sang ayah dibawa oleh anak kedua dan sang ibu dibawa oleh anak pertama. Ini menjadi awal kesedihan dari kedua orang tua itu, karena mereka dipisahkan dari cinta yang mereka miliki satu sama lain. Selain itu kasih dan perhatian yang mereka berikan kepada anak-anaknya dianggap sesuatu yang "nol" atau malahan mengganggu. Mereka menganggap keberhasilan mereka adalah jerih payah mereka sendiri bukan hasil perjuangan orangtuanya.

Kesedihan ini akhirnya membawa sang ayah kepada seorang sahabatnya yang memiliki cafe, setiap hari sang ayah menghabiskan waktunya untuk menulis kisah cintanya dengan istrinya...juga bagaimana cinta itu dipadamkan oleh anak-anaknya...karena mereka tidak memilki cinta itu. Dua hari menjelang peringatan hari pernikahan mereka, sang ayah dan sang ibu saling menghubungi dan mereka berjanji untuk bertemu di salah satu stasiun kereta api di India...tiba hari yang ditentukan dan mereka bertemu....pertemuan dua orangtua yang telah merangkai cinta mereka selama 40 tahun dan dipisahkan selama 6 bulan.....dan cinta itu tetap hidup.....mereka terlihat bahagia seperti layaknya pasangan kekasih yang kasmaran.

Ada salah satu keinginan sang ayah untuk memiliki sebuah mobil...yang terpaksa ia tepis jauh-jauh...karena harus bisa memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya.....pasangan orangtua itu mengenang hal itu disebuah showroom mobil...singkat cerita sang marketing mobil itu menawarkan test drive...namun ketika sang ayah mengatakan bahwa mereka tidak memiliki uang untuk membeli kendaraan itu, marketing mobil itu menjadi sangat marah dan mengusir pasangan orang tua itu....pada saat bersamaan datanglah atasan orang tersebut yang ternyata adalah anak angkat kedua pasangan ini.

Sungguh berbeda perlakuan anak angkat itu dengan anak-anak kandungnya....anak angkat ini memperlakuakn kedua orangtuanya dengan sopan dan hormat, sebagai bentuk wujud terima kasih kepada orangtuanya dan terlebih lagi merupakan bentuk pernyataan Cinta-nya kepada kedua orantuannya. Orang tua ini sangat terharu akan sikap anaknya ini. Anak angkat ini sungguh-sungguh memahami kebutuhan kedua orangtuanya....terutama dia memahami cinta yang dimiliki orangtuannya.

Aku tidak bermaksud menceritakan seluruh cerita yang ada dalam film itu.....aku bermaksud mengutip satu bagian yang dinamakan Cinta...
Dibagian akhir digambarkan bagaimana seorang anak yang tidak memiliki pertalian darah dapat memahami orangtuanya......dah hanya satu jawabannya karena dia punya cinta dihatinya untuk orangtua angkat yang sudah memberikan kesempatan kepadanya untuk mengecam kehidupan yang lebih baik....tempat tinggal dan sekolah.
Aku jadi teringat sebuah cerita yang aku baca pada salah satu buku Chicken Soup for the Soul.....aku lupa-lupa ingat dengan judulnya, kalau tidak salah berjudul "Tumbuh di Hati" ...Kisah yang menceritakan pertalian antara seorang Ibu dengan anak angkatnya....satu bagian diakhir cerita itu mengatakan bahwa...anak itu tidak tumbuh didalam rahimnya tetapi tumbuh didalam hatinya.

Cinta adalah sesuatu yang sulit dilukiskan oleh kata-kata, bukan sekedar perasaan, perbuatan ataupun perkataan....lebih dari semuannya Cinta adalah pengorbanan untuk pasangan yang terkasih, anak, orangtua, teman ataupun semua orang yang membutuhkan. Cinta memberikan warna yang berbeda dalam hidup setiap orang.

Jadi biarkanlah cinta itu tumbuh berkembang di hati kita...supaya kita belajar untuk memiliki cinta yang lebih mulia yaitu KASIH....cinta yang dilandasi oleh kemurnian hati dan memberikan damai dihati semua orang.....jadi jangan biarkan kasih itu hilang..terbang entah kemana...karena kasih tidak pernah ada akhirnya.

0 comments:

 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez