Seorang sahabatku meninggalkan pesan di Blog ini....inti pertanyaannya adalah kemana saja diriku, kenapa Blog ini tidak ter-update? Sahabatku itu berpikir bahwa aku menangisi
kepergian Ibunda sahabatku yang lainnya.
Sebetulnya bukan itu alasan yang ada dibalik...mengapa akhir-akhir ini aku jarang meng-update Blog-ku ini. Seperti yang aku tulis pada posting sebelumnya....aku punya banyak hal yang ingin aku ceritakan....tapi saat ini aku memilih untuk menuliskan kehilangan yang dirasakan oleh sahabat baikku, dan aku memutuskan untuk mengabaikan ceritaku yang lainnya.
Selanjutnya ternyata hari-hariku sangat melelahkan sehingga aku selalu pulang ke rumah dalam kondisi kelelahan.....yah kelelahan fisik maupun pisikis......sebetulnya ini sangatlah berhubungan dengan keputusan yang kuambil dari
Dilema yang aku alami 2 bulan yang lalu.
Dua Bulan yang LaluSaat itu aku dihadapkan pada sebuah dilema...dan keputusan yang kuambil adalah menunjukkan integritasku terhadap perusahaan. Aku tau bahwa ada sebagian orang yang mendukung dan sebagian tidak. Sehingga keputusan ini memberikan dampak yang berbeda terhadap hidupku.
Bagi yang mendukung....mereka sangat menghargai pengorbanan dan kerja keras yang kulakukan, tetapi bagi yang tidak.....mereka menyalahkan keputusan yang kuambil dan memusuhi diriku...hingga saat ini.
Kisah ini berawal dari ketika perusahaanku memilih diriku sebagai salah satu calon kandidat untuk menjadi duta perusahaan dalam sebuah kompetisi pelayanan bertaraf nasional. Namun ketika babak kualifikasi sudah mencapai tingkat akhir ternyata aku tidak berhasil menjadi salah satu dari duta perusahaan yang akan dikirim berlaga dalam kompetisi pelayanan tersebut.
Aku menerima keputusan tersebut dengan besar hati dan merasa bahwa ini sebagai satu petunjuk yang meluruskan jalanku untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang sejak lama sudah aku tunggu-tunggu. Akan tetapi kembali The Source seolah-olah sedang menguji diriku, karena sehari sebelum keberangkatanku ke Rumah Ret-Ret di daerah Sindaglaya, Cipanas...tiba-tiba Offical yang di tunjuk perusahaan sebagai penanggung jawab duta-duta perusahaan yang akan dikirim berlaga dalam kompetisi pelayanan ini menghubungi diriku dan meminta kesediaanku untuk menggantikan salah satu duta perusahaan yang sebelumnya sudah mereka pilih tetapi ternyata pilihan mereka kurang tepat, sehingga mereka membutuhkan diriku untuk menggantikan posisi tersebut.
Dalam sekejap seluruh kebingungan melanda diriku.......dan akhirnya aku mencoba untuk menghubungi orang-orang yang kupercaya dapat memberikan masukan yang sangat berguna bagi diriku. (baca posting
Dilema )
Singkat cerita akhirnya aku menjalani hari-hariku sebagai duta perusahaan dalam suatu pelatihan yang sangat melelahkan, karena aku harus mengejar ketinggalanku.....aku menggambarkannya seperti orang berlari, duta-duta yang lain telah berlari 5 km didepan sementara aku belum memulai, dimana mereka akan terus berlari dan aku harus bisa nyamai apa yang telah mereka capai. Aku sempat dilanda keputusasaan karena tuntutan dan tekanan yang aku rasakan saat itu. Untungnya duta-duta lainnya memberikan support yang sangat besar untuk kemajuan diriku, sehingga semua kelelahan akan tekanan tersebut perlahan-lahan dapat terkikis dan aku mulai dapat relax dan enjoy dengan tanggung jawab yang ada dibahuku sebagai seorang duta perusahaan.
Namun secara jujur kami semua, baik duta-duta perusahan maupun para official mengalami tekanan yang sangat besar, karena kami tidak hanya harus memperjuangkan nama baik perusahaan tetapi juga kami masih harus memikirkan pekerjaan kami yang tertunda di tempat dimana kami masing-masing bertugas. Sebetulnya kami memerlukan banyak dukungan, baik dari management perusahaan maupun dari rekan kerja kami, sayangnya tidak semua dari kami dapat memperoleh hal itu.
Awal bulan April 2006, kompetisi pelayanan ini dimulai, dan kami semua mulai berlaga, sayangnya kami tidak berhasil melewati babak penyisihan sehingga tidak bisa masuk ke babak semifinal yang memberikan kemungkinan kepada kami untuk masuk final dan merebut salah satu posisi bergengsi disana. Kami kemudaian melakukan review atas kegagalan yang kami hadapi sebagai bekal untuk kami melakukan perbaikan di masa mendatang.
Aku sungguh merasa beruntung karena aku bisa jadi bagian didalamnya, menambah wawasan baik secara pengalaman, pengetahuan maupun persahabatan, dan itu sangat berarti dan memberi kesan mendalam di hati kami semua duta-duta perusahaan dalam kompetisi ini.
Akhir dari semua kompetisi ini adalah kami kembail pada kehidupan dan rutinitas kami masing-masaing di tempat dimana kami bertugas. Sambutan hangat aku rasakan dari bossku dan rekan-rekan kerja yang mendukungku pada saat aku kembali bertugas, tetapi suasana permusuhan pun aku rasakan dari rekan-rekanku yang tidak mendukung. Mereka memberikan tekanan yang sangat besar secara pisikis, disaat aku sendiri harus mengejar semua pekerjaan yang sempat terpending selama ini. Hal Inilah yang membuat aku selalu pulang dalam kelelahan fisik dan pisikis.....
Yang aku sadari dari semua ini, bahwa hidup tidak bisa berjalan selalu sesuai dengan keinginan diri kita sendiri....kalau boleh memilih tentu kita tidak ingin menjalani kehidupan yang tidak menyenangkan atau berada dalam kondisi yang tidak mengenakkan, namun pada kenyataannya kita semua pasti dihadapkan dalam hal ini.
Kisah 2 bulan terakhir dalam hidupku ini memberikan banyak arti......
Setiap keputusan memberikan konsekuensi yang berbeda dan kita harus siap dengan semua konsekuensi yang ada.